Senin, 16 Februari 2015

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAYI




TUGAS ETIKA KEBIDNAN
 TENTANG 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAYI




DISUSUN OLEH
NAMA :HENDRIYANI
NIM :13211350
TINGKAT :II A




DOSEN PEMBIMBING
Nur Fadjri Nilakesuma.,S.Keb.,Bd






PRODI D III KEBIDANAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AJARAN 2014/2015





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena atas rahmat dan karunianya kita dapat mengenal ilmu, pengetahuan, tidak lupa kita haturkan shalawat beserta salam atas junjungan alam Nabi besar kita yaitu nabi Muhammad saw. Dan kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen yang telah mengajari kami ilmu yang sangat banyak, berkat ilmu itu juga kami mampu menyelesaikan makalah ini pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari  masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah kami selanjutnya.










Padang, Oktober 2014


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pertumbuhan anak sangatlah penting bagi setiap orangtua. Buah hati yang hadir ditengah-tengah keluarga membuat kebahagiaan yang tak ternilai. Setiap orangtua pasti akan memperhatikan kebutuhan buah hatinya, mulai dari pertumbuhan fisik, pemenuhan kebutuhan gizi dan lain-lain.
Pemenuhan gizi yang optimal selama masa 1000 hari pertumbuhan memiliki peranan penting. Periode 1000 hari pertama sering disebut window of opportunities atau sering juga disebut periode emas (golden period) didasarkan pada kenyataan bahwa pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain.
 Periode awal kehidupan juga sering disebut periode sensitif. Perkembangan sel-sel otak manusia pada masa tersebut sangat menentukan, sehingga bila terjadi gangguan pada periode tersebut  akan berdampak permanen, tidak bisa diperbaiki. Gagal tumbuh pada periode 1000 hari pertama kehidupan, selain akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, juga akan menyebabkan gangguan metabolik, khususnya gangguan metabolism lemak, protein dan karbohidrat yang pada akhirnya dapat memicu munculnya penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa.
Istilah 1000 hari pertama kehidupan atau the first thousand days mulai diperkenalkan pada 2010 sejak dicanangkan Gerakan Scalling-up Nutrition di tingkat global. Hal ini merupakan upaya sistematis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan khususnya pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil sampai anak usia 2 tahun, terutama kebutuhan pangan, kesehatan, dan gizinya.
Untuk itu kini saatnya kaum ibu, dan juga bapak untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan bahwa kelahiran anak bukan awal perhatian yang harus di berikan. Namun jauh sebelum itu, yaitu ketika sepasang suami-istri mulai menyiapkan diri untuk kehadiran buah hati dan pada wal kehamilan. Awal kehamilan merupakan titik awal dimana perhatian terhadapa buah hati diberikan, terutama dalam menjaga asupan gizi yang baik secara optimal, paling tidak hingga 1000 hari berikutnya.




2.      Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian dari 1000 hari pertama kehidupan bayi?
2)      Apa saja periode 1000 hari pertama kehidupan bayi?
3)      Apa saja tahap-tahap perkembangan 1000 hari pertama kehidupan bayi?
4)      Apa saja pengaruh gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi?
5)      Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi


3.      Tujuan
1)      Untuk mengetahui apa pengertian dari 1000 hari pertama kehidupan bayi
2)      Untuk mengetahui apa saja periode 1000 hari pertama kehidupan bayi
3)      Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap perkembangan 1000 hari pertama kehidupan bayi
4)      Untuk mengetahui apa saja pengaruh gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi
5)      Utuk mengetahui bagaiman cara meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi.














BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian 1000 hari kehidupan bayi
1000 hari kehidupan bayi  adalah terhitung mulai dari  bayi masih dalam kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per bulan adalah 30 hari. Berikut adalah pembagian dari gerakan 1000 hari  :
1.      saat masih dalam kandungan ibu yaitu 280 hari
2.      saat bayi berusia 0-6 bulan = 180 hari
3.      saat bayi berusia 6-8 bulan = 60 hari
4.      saat bayi berusia 8-12 bulan = 120 hari
5.      saat usia 12-24 bulan = 360 hari
Berdasarkan hal itulah diadakan gerakan 1000 hari. 5 titik kritis perkembangan dan pertumbuhan dari anak-anak Indonesia demi menuju INDONESIA PRIMA
Perlu di ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas.
Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.

2.      Periode 1000 hari pertama kehidupan bayi:

1. Periode dalam kandungan (280 hari)
v  Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia

v  Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan, makanan dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan

v   Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah terjadinya anemia.

v  Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin
Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI Eksklusif untuk bayinya kelak.

2.Periode 0 – 6 bulan (180 hari)
v  Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

v  Medapatkan ASI Eksklusif

v   Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif dengan tersedianya media konsultasi mengenai ASI Eksklusif

v  Bantuan dukungan kepada Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

v  Memantau pertumbuhan bayi secara teratur

3. Periode 6- 24 bulan (540hari)
v  Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian makanan untuk bayi.

v  Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi. Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan

v  Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI

v  Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi.

v  Memantau pertumbuhan secara teratur.

3.      Tahap-tahap perkembangan 1000 hari pertama kehidupan bayi
            Dalam perkembangan bayi, dikenal 3 kelompok perkembangan yang saling berkaitan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan emosional. “Perkembangan kognitif ini yang dimaksud dengan perkembangan kecerdasan anak,” tambahnya.
Perkembangan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak mempunyai beberapa tahap, yaitu Sensorimotor stage atau periode sejak bayi lahir sampai usia 2 tahun, dimana pemahaman bayi mengenai lingkungan masih terbatas pada persepsi sensoris dan aktivitas motoriknya. Perilaku yang tampak merupakan respons motorik sederhana terhadap stimuli sensoris.
“Yang menarik, ketika bayi mencapai usia 7 – 9  bulan, ia mulai mengembangkan yang dinamakan object permanence.  Ia mulai mempunyai kemampuan untuk mengerti bahwa objek tetap ada walau tidak terlihat. Sebagai contoh bila mainan favoritnya disembunyikan di bawah selimut, meskipun dia tidak dapat melihat dia akan berusaha mencari di bawah selimut,” jelas dr. Julistio.
Tahap selanjutnya adalah preoperational stage atau periode antara usia 2 – 6 tahun dimana anak belajar menggunakan bahasa. Pada tahap ini anak belum mengerti logika, belum dapat dimanipulasi dengan informasi dan belum dapat melihat dari sisi orang lain.Pada periode ini, anak mulai menganalisis simbol, khususnya kata dan bentuk atau gambar. Disebut preoperasional karena saat ini anak belum mampu mengoperasikan aspek kognitif spesifik, seperti hitungan matematik. Sebagai tambahan untuk penggunaan simbol, anak suka berpura-pura memainkan peran seorang tokoh seperti superman, guru dan lain-lain.
            Kemudian, tahap concrete operational stage atau periode antara 7 – 11 tahun, dimana anak mulai memahami operasi kognitif, anak mulai berpikir logis tentang kejadian nyata, tapi masih susah memahami konsep abstrak atau yang berkaitan. Dalam analisis simbol, ia sudah mampu memahami arti  beberapa simbol tokoh dan mampu berganti-ganti dalam aksi meniru berbagai simbol tokoh tokoh tersebut.
            Terakhir, tahap formal operational stage atau  periode antara usia 12 tahun sampai dewasa, dimana anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang konsep abstrak, kemampuan berpikir logis, mencari alasan rasional, dan membuat rencana yang sistematis.
            dr. Julistio kemudian menyampaikan bahwa peran gizi dalam perkembangan kecerdasan anak sangat penting khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Dalam 1000 hari adalah dari saat konsepsi sampai usia 2 tahun. Perkembangan optimal perlu didahului oleh terjadinya pertumbuhan otak bayi yang optimal. Pertumbuhan otak bayi berlangsung dengan cepat pada saat dalam kandungan sampai tahun-tahun pertama kehidupan bayi. Pada saat ini, zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak harus terpenuhi dengan memadai.
            “Ini berarti untuk perkembangan kecerdasan anak, yang paling penting adalah terpenuhinya kebutuhan makan saat ibu hamil dan menyusui dan bayi di tahun pertama,” jelasnya. Zat gizi dibutuhkan untuk pertumbuhan dari axon, dendrite, pembentukan synaps, dan lapisan axon yang disebut myelin, yang merupakan lapisan lemak untuk mempercepat perjalanan impuls syaraf.
Kekurangan energi, protein, asam lemak khususnya asam lemak tak jenuh rantai panjang AA dan DHA, dan beberapa mineral khusus seperti  zat besi, yodium, zinc, kalsium, asam folat dan vitamin A dapat mengganggu proses ini.
            Selain gizi, untuk perkembangan kecerdasan bayi juga diperlukan stimulasi yang sesuai sehingga synaps-synaps berkembang dengan baik. Dikenal periode kritis dan periode sensitif pada bayi. Periode kritis, menurut dr. Julistio akan berlangsung sampai bayi berusia 1 tahun, dimana dibutuhkan kecukupan zat gizi untuk pertumbuhan otak bayi dan periode sensitif sampai usia 3 tahun dimana pentingnya stimulasi yang sesuai dalam mengembangkan synaps-synaps dalam otak bayi. Otak bayi baru lahir  mempunyai synaps yang lebih banyak dari dewasa oleh karena over produksi dari synaps (synaptogenesis).
“Bila bayi tidak mengalami stimulasi yang memadai, maka synaps tidak terpakai dan terjadi reduksi synaps. Hal ini dikenal dengan istilah proses blooming dan pruning,” kata dr. Julistio. Jenis stimulasi yang dibutuhkan bayi untuk berkembang dengan optimal bervariasi waktunya

4.      Pengaruh gizi  pada 1000 hari pertama kehidupan bayi

1.      Pengaruh jangka pendek:
v  Perlembangan otak terganggu
v  Pertumbuhan otot dan organ organ tubuh terganggu
v  Programing metabolisme glukosa,lemak,protein,hormonal dll yang terjadi di dalam sel tubuh akan terganggu

2.      Pengaruh jangka panjang:
v  kognitif dan kemampuan belajar terganggu
v  imunitas dan produktifitas kerja menurun
v  obesitas,diabetes,penyakit jantung, hipertensi, stroke, kanker
Bahkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil akan memberikan dampak buruk pada skor IQ buah hati. Ibu yang menderita kekurangan zat yodium selama kehamilan akan menghambat perkembangan otak dan janin dan mengakibatkan kehilangan 10 IQ poin. Kekurangan energi protein pada ibu hamil yang di sebabkan oleh kekurangan makanan bergizi dan infeksi akan menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan perkembangan bayi juga akan mengalami kehilangan skor IQ sebesar 10 poin.
3.      Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003 adalah:
v  300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi
v  4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A
v  50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang rapuh dan menjadi generasi yang tidak berkualitas.

5.      Cara  meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang pada 1000 hari pertama kehidupan bayi.

1)      Ibu hamil dan Menyusui
v  Energi sejak trimester ke 2 perlu ditingkatkan yang didapat dari makanan yang berlemak, mengandung karbohidart tinggi seperti nasi, roti, kentang, mie, dan yang mengandung protein baik hewani dan tumbuh-tumbuhan.
v  Protein ditingkatkan dengan menambah konsumsi protein hewani seperti ayam, ikan, daging, telur, susu dan protein nabati yaitu dari kacang-kacangan.
v  Sumber vitamin A dapat diambil dari hati, telur, sayuran dan buah berwarna kuning, sayuran berwarna hijau, minyak dan produk lain yang difortifikasi.
v  Zat besi yang berasal dari hewani didapat dari daging berwarna merah, unggas, ikan, makanan yang difortifikasi, kacang-kacangan dan daun sayuran berwarna hijau.
v  Asam folat banyak ditemukan dalam daun sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, dan hati.

2)      Bayi
Makanan bayi terbaik sampai saat ini adalah ASI eksklusif, tentunya yang berasal dari ibu menyusui dengan gizi baik.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1000 hari kehidupan bayi  adalah terhitung mulai dari  bayi masih dalam kandungan ibunya hingga berusia 2 tahun, namun dengan catatan hitungan per bulan adalah 30 hari. . Periode 1000 hari pertama sering disebut window of opportunities atau sering juga disebut periode emas (golden period) didasarkan pada kenyataan bahwa pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain.
 Periode awal kehidupan juga sering disebut periode sensitif. Perkembangan sel-sel otak manusia pada masa tersebut sangat menentukan, sehingga bila terjadi gangguan pada periode tersebut  akan berdampak permanen, tidak bisa diperbaiki. Gagal tumbuh pada periode 1000 hari pertama kehidupan, selain akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik, juga akan menyebabkan gangguan metabolik, khususnya gangguan metabolism lemak, protein dan karbohidrat yang pada akhirnya dapat memicu munculnya penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung koroner pada usia dewasa.
Periode 1000 hari pertama kehidupan bayi:
1. Periode dalam kandungan (280 hari)
2.Periode 0 – 6 bulan (180 hari)
3.Periode 6- 24 bulan (540hari)
Untuk perkembangan kecerdasan anak, yang paling penting adalah terpenuhinya gizi dan kebutuhan makan saat ibu hamil dan menyusui dan bayi di tahun pertamanya.
Selain gizi, untuk perkembangan kecerdasan bayi juga diperlukan stimulasi yang sesuai sehingga synaps-synaps berkembang dengan baik.
B.  Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.dan untuk tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan kesehatan dan dapat menciptakan generasi yang cerdas.

1 komentar: